Selasa, 14 November 2017

KAMERA SLR


Assalamualaikum,


     Halo kawan kembali lagidi blog, dua blog saya yang lalu saya membahas tempat-tempat wisata di kab. Semarang dan bagaimana cara terbentuknya air terjun. Masak kita sudah mengunjung  tempat yang indah dan nghits masak kita tidak foto. Maka kita foto dongg. Kali iniaku akan membagikan  sebuah artikel yang semoga bermanffat bagi si pembaca yaaaa.



SERBA-SERBI KAMER SLR


Fotografi



   
  Fotogrsfi (photography)  berasal dari kata foto(cahaya) dan Graphia (menulis/menggambar) sehingga dapat diartikan bahwafotografi adalah suatu teknik menggambar dengan cahaya. Atas dasar tersbut, jelas bahwa cahya sangat penting dan menjadi sumber utama dalam memperoleh gambar.


Kamera SLR

        
    Kamera SLR ( Singlr Lens Reflex) atau D-SLR ( Digital ) merupakan kamera dengan jendela bidik ( viewfinder ) yang memberikan gambar sesuai dengan sudut pandang lensa melalui pantulan cermin yang terletak di blakang cermin yang terletak di belakang lensa. Pada umumnya kamera bisa memilikitanppa dari jendela bidik yang berbeda sengan sudut pandang lensa kamera jendela bidik tidak beada segaris dengan sudut pandang lensa.

Fotografi berkaitan dengan cahaya, maka kamera berfungsi untuk mengatur cahaya yang ditangkap image sensor (sensor gambar pada kamera atau film pada kamera konvebsional). Shutter speed (kecepatan rana) dan aperture ( Diafrgma).


Shutter speed

       
        
   Shutter speed atau keceptan rana merupakan kecepatan terbukanya jendela kamera sehingga cahaya dapat masuk ke dalam image sensor. Satuan dari pada shutter sensor. Satuan dari shutter speed adalah detik, dan sangat tergantung dengan kedaan cahaya saat pemotretan. Semial cahya terang pada siang hari, makashutter speed harus disesuaikan menjadi lebih cepat, semisal 1/500 detik. Sedangkan untuk malam hari yang cahyanya lebih sedikit, maka shutter speed harus disesuaikam menjadi lama, semisal 1/5 detik.hal sekaligus menjelaskan mengapa foto pada malam cedurung buram , bahwashutter speed yang lebih lambat memungkinkan pergerakan kameraakibat getaran tangan menjadikan cahaya bergeser sehigga foto menjadi buram/blur.


Apperture


     

   Apperture atau disfrgma merupakan istilah bukaan lensa. Apabila diibaratkan sebagai jendela, maka diafragma adalah kiray/gordyn yang dapat dibuka atau di tutup untuk menyesuaikan banyaknya cahya yang masuk. Pada kamera aperture dilambangkan dengan huruf F dengan satuan sebagai berikut:

f/1.2

f/1.4

f/1.8

f/2.0

dst....

semakin kecil angka stuan maka akan semakn besar bukaan lensa(f/1.4) lebihbesar bukaannya dibandingkan dengan  (f/4.0).








MODE PADA KAMERA SLR 

    
   setiap kamera punya istilah masing-masing untuk pengaturan mode. Berikut dijelaskan untuk beberapa tipe kamera saja


 CANON 350D

  Pada kamera canon 320D terdapat 12 mode pemotretan yaitu:

A-DEP=Automatic Depth of Field Pada mode ini, pengaturan fokus foreground dan background diatur secara otomatis oleh kamera sehingga lebih memungkinkan untuk menghasilkan foto yang tajam baik pada foreground maupun background.
M= Full Manual
Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.


Av= Aperture Value Priority Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.

Tv= Time Value Priority Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.

P= Program Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.

Auto Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal “jepret” saja.

Portrait Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.

Landscape Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.

Macro Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.

Moving Object Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.
Night Scene  Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pada malam hari.

No Flash Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun apabila pada mode auto lainnya built in flash akan otomatis pop up apabila cahaya dirasa kurang, pada mode ini built in flash tidak akan menyala sama sekali, sehingga shutter speed dan aperture akan lebih berperan untuk mengimbangi kebutuhan cahaya.





Demikian aritikel yang saya bagikan tentang serba-serbi tentang kamera SLR, semoga dapat memberikan pengaruh positif bagi semua pembaca. Jika ada kata-kata yang kurang mengenakan di hati kalian, saya mohon maaf. Cukup sekian terima kasih!! Jumpa lagi di artikelku selanjutnya

4 komentar: